RiauCitizen.com, Lingkungan - Empat dekade lalu, Amerika Serikat dilanda ketakutan terhadap hiu ketika film Jaws dirilis. Kini, gelombang ketakutan terhadap hiu kembali menerjang Amerika Serikat, terutama North Carolina. Sejak Juni lalu, tujuh orang telah digigit oleh beberapa jenis hiu di berbagai pantai turis.
Seperti dilansir The Telegraph, orang ketujuh adalah seorang pria berusia 68 tahun yang sedang berenang di pantai di Pulau Ocracoke ketika tangan dan kakinya tiba-tiba digigit seekor hiu. Ia akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Pasca insiden tersebut, pemerintah memutuskan untuk menutup beberapa pantai di North Carolina terhitung sejak 4 Juli lalu.
Rangkaian serangan ini dimulai pada bulan lalu. Saat itu, seorang gadis remaja yang tengah berselancar diserang seekor hiu. Beruntung, ia hanya mengalami luka ringan dan kerusakan pada papan selancarnya.
Situasi berubah siaga pada 14 Juni, ketika turis berusia 16 tahun, Hubter Treschl, kehilangan tangannya yang digigit hingga putus oleh seekor hiu.
Treschl pun menuturkan kisah menegangkan tersebut dengan berkata, "Saya pikir itu hanya ikan besar dan saya mulai menghindar. Tiba-tiba hiu itu menggigit tangan saya."
Satu jam kemudian, tak jauh dari perairan tempat Treschl diserang, seorang gadis berusia 12 tahun juga kehilangan tangan kirinya akibat gigitan hiu. Tak lama setelah itu, satu bocah lelaki dan remaja pria juga mengalami luka gigitan hiu.
Serangan berlanjut pada hari Rabu siang. Seorang pria sedang berenang di sekitar 7,6 meter dari pantai ketika seekor hiu menyerangnya. Belum diketahui seberapa parah lukanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada korban tewas akibat serangan hiu.
Meredam kepanikan masyarakat, kepala Florida Program for Shark Research, George Burgess, memastikan bahwa gigitan-gigitan tersebut dilakukan oleh satu hiu, bukan serangan berkelompok seperti dalam film Jaws. "Ini bukan situasi Jaws," ucapnya.
Burgess memprediksi bahwa luka yang lebih serius merupakan ulah hiu harimau yang badannya dapat tumbuh hingga 4,8 meter. Namun, cedera ringan kemungkinan merupakan hasil serangan dari hiu sirip hitam atau spinner.
Menurut Burgess, suhu udara yang lebih tinggi dari musim panas biasanya membuat air lebih hangat dan asin sehingga makanan favorit hiu, ikan herring, berenang ke tepi pantai North Carolina. Hiu pun mengikuti pergerakan mangsa mereka.
Sementara, suhu panas juga membuat orang membanjiri pantai sehingga tingkat pertemuan antara manusia dan hiu lebih tinggi.
"Ada percampuran kacau antara hiu dan manusia dalam konsentrasi besar ditambah dengan ikan sebagai umpan," kata Burgess.
Burgess menerangkan bahwa hiu kecil kemungkinan tidak sengaja menarget manusia. Namun, hiu besar memang melihat manusia sebagai mangsa. "Manusia adalah jenis makanan besar di mata hiu besar," tutur Burgess.
Kendati sudah mengetahui fakta tersebut, Burgess menyarankan nelayan untuk tidak memburu hiu-hiu tersebut. "Itu hanya akan menjadi latihan untuk balas dendam," katanya.(dic/dml)